Ketulusan hatinya seperti sang surya yang tak pernah padam. Swir, dia adalah
seorang ayah yang tak bisa melukiskan kasih sayang. Namun dalam hatinya,
segenap jiwa dan raganya mengabdikan hidup hanya untuk Bahar. Tak peduli peluh
sudah basahi seluruh tubuhnya. Tiap hari Swir malang-melintang di Sungai Batang
Hari. Berharap bisa menyaksikan anaknya yang tak lama lagi hendak masuk sekolah
dasar.
Bagi sebagian Ayah
mendaftarkan anak masuk SD mungkin hal biasa.