
Awal tahun 1900, saat itu Indonesia masih jajahan belanda. Kehadiran seorang
makhluk aneh gemparkan kampung Kerinci. Makhluk asing itu membunuh semua hewan
peliharaan warga. Kambing, sapi, ayam, bebek, bahkan telor ayam yang tidak lama lagi akan
menetas juga hilang, semua tak tersisa.
Kejadian tersebut pernah dianalisis oleh para petuah adat. Ditemukannya hewan mati
secara mendadak dan sebuah jejak kaki yang aneh. Jejak kaki terbalik yang sangat lebar,
jarak jari kakinya rata-rata 2 cm, jempol kakinya mendominasi mencapai tiga kali lebih besar
daripada jempol kaki manusia biasa. Warga menganggap makhluk aneh ini adalah biang
kerok dari semua kejadian.